Rabu, 10 April 2013

Diversifikasi Kopi dan Lada



Kebun kopi petani di-diversifikasi dengan tanaman lada, luas 1 hektar jumlah tanaman kopi 1600 batang (jarak tanam 2,5 m x 2,5 m) tanaman lada 400 batang (jarak tanam 5 m x 5 m) dapat menghasilkan Rp 33.800.000,- per tahun.

Jumat, 05 April 2013

Peremajaan Tanaman Kopi

bibit kopi asal stek klon SA 237 di tanam di Pulaupanggung Tanggamus
 bibit kopi asal stek klon BP 939 di tanam di Pulaupanggung Tanggamus

Kopi Robusta

Kopi Robusta klon unggul lokal petani berumur 3 tahun pada ketinggian 300 meter DPL,
lokasi Kecamatan Pulaupanggung Kabupaten Tanggamus
Propinsi Lampung Indonesia.

Kamis, 04 April 2013

CARA MEMBUAT BIO KOMPOS

Bahan - bahan
1. pepaya 1kg
2. Gula putih 2 ons
3. Air 3 liter

Cara membuat :
1. 

PENINGKATAN PRODUKSI KOPI MELALUI REHABILITASI SISTIM SAMBUNG LORONG


LATAR BELAKANG

  1. Berdasarkan sebuah hasil penelitian yang dilansir bulan Agustus 2010, secangkir kopi setiap hari akan dapat membantu elastisitas pembuluh darah, hal ini akan mencegah penyakit jantung, dan dapat membantu orang mencapai usia 100 tahun meski mereka memiliki tekanan darah tinggi.
  2. Subyek penelitian merupakan warga berusia 65 hingga 100 tahun di pulau Ikaria di Yunani Pulau itu terkenal dengan julukan pulau “umur panjang” dimana sepertiga penduduk umurnya mencapai 100 tahun.
  3. Kopi membunyai kandungan antara lain Kafein dan anti oksidan yang dapat memperbaiki fungsi pembuluh darah dengan meningkatkan  kemampuan menyerap nitric oksit, yang penyerapannya terganggu pada pasien  hipertensi
  4. Tetapi, terlalu banyak meminum kopi dapat menyebabkan hilangnya dampak itu. (Antara News September 2010)
  5. Minum kopi membantu petani
  6. Perkebunan kopi di Indonesia 94 % dikelola Petani dan    6 % sisanya diusahakan oleh Perusahaan Perkebunan Negara dan Swasta.
  7. Areal tanaman kopi Indonesia 1.100.000 ha dengan luas tanaman produktif 850.000 Ha, Produksi tahun 2009 576.000 ton meliputi Arabika 90.000 ton dan Robusta 486.000 ton
  8. Kebutuhan kopi Indonesia 33 % dari produksi pertahun dan 67 % sisa dari produksi di Export
  9. Rata-rata produksi kopi 677 Kg per Ha dengan rata-rata komsumsi kopi per kapita 850 gram per tahun. (Global Agricaltural Information Network April 2010)


MASALAH

  1. Produksi kopi masih rendah 677 Kg per Ha
  2. Tanaman kopi sudah tua rata-rata berumur diatas 30 tahun
  3. Petani mengusahaan lahan serta cara budidaya masih sangat tradisional
  4. Pengetahuan petani perlu ditingkatkan
  5. Perlu mendorong penguatan kelembagaan kelompok tani dan pengembangan kemitraan usaha.


Tujuan Peningkatan Produksi

  1. Peningkatan mutu dan volume export kopi spesialty Indonesia
  2. Perbaikan komsumsi kopi dalam negeri
  3. Mengetahui tingkat kemurnian produk olahan kopi di pasaran
  4. Memperbaiki spesifikasi kesesuaian produk olahan kopi dengan selera khusus /umunya masyarakat Indonesia
  5. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani


Perbaikan produksi kopi ada 3 cara :
1.       Intensifikasi Kopi = pembuatan rorak, dipupuk, pemberantasan Hana dan penyakit.
2.       Rehabilitasi kopi = pemangkasan cabang, pemangkasan batang, sambung lorong
3.       Peremajaan kopi = mengganti tanaman kopi dengan bibit kopi baru


Keuntungan Rehabilitasi  Sistim Sambung Lorong

1.       Dapat menggunakan Entres klon unggul lokal yang ada di kebun tersebut.
2.       Menggunakan klon unggul anjuran BP 358, BP 534, BP 436 (Tugusari), BP 936 dan BP 939
3.       Biaya lebih murah dan dapat dilakukan sendiri.
4.       Tidak mengalami stagnasi produksi dan pendapatan karena klon sambungan baru Lebih cepat produksi
5.       Produksi meningkat sampai 2 Ton per Ha


Bahan Entres Kopi
Entres Ortotrop (Top Entres = Entres pucuk)
1.             Berasal dari tunas wiwilan
2.             Berumur 3 – 4 bulan
3.             Kondisi sehat bebas hama dan penyakit
4.             Entres diambil pada sore hari setelah jam 14

Entres Plagiotrop ( Tag Entres = Entres cabang)
1.             Berasal dari cabang reproduksi primer dengan ciri daun pertama kecil ruas pendek
2.             Berasal dari cabang pecut ( cabang belum pernah berbuah )
3.             Entrres diambil pada bulan Vegetatif (September s/d januari )

Karakteristik Tanaman kopi

CARA PENYAMBUNGAN
1.             Penyambungan dilakukan dengan metode celah ( V )
2.           Tali pengikat sambungan menggunakan tali plastik berukuran lebar 1,5 – 2 Cm ( kantong plastik yang di potong2)
3.             Warna tali plastik tidak boleh hitam
4.         Untuk mengrangi penguapan dan menjaga kelembapan udara sambungan dikerudung dengan kantong plastik
5.             Pada bagian pangkal batang bawah diikat menggunakan tali plastik
6.             Batang entres sama atau lebih tua dari batang bawah
7.             Jaringan kambium entres dan under stum harus melekat.
8.      Sebaiknya penyambungan dilakukan pada bulan Vegetatif ( september s/d januari ) terutama untuk penyambungan Tag entres.

Pemeliharaan Sambungan

  1. 15 hari setelah penyambungan tanaman dikontrol dan apabila Entres berwarna hijau ber arti sambungan hidup ( tutup plastik belum bisa dibuka)
  2. 45 hari setelah penyambungan tanaman kopi
a.       Untuk sambungan Ortotrop plstik penutup dibuka dan tunas bukan sambungan diwiwil.
b.      Untuk sambungan Plagiotrop plastik dibuka apabila telah tumbuh cabang 2 ruas dilakukan toping 1 ruas.
  1. Pada umur 3 bulan setelah penyambungan semua batang tua dilakukan toping guna menghambat pertumbuhan dan untuk mempercepat tumbuh hasil sambungan.
  2. Pada bulan Juni (setelah panen) semua tanaman tua dipangkas sebab hasil sambungan yang dilakukan pada bulan September telah mulai berbunga